Barack Obama menunjukkan kesedihan mendalam sepeninggal nenek tercinta.
"Pria cenderung berubah dibanding 20 tahun lalu. Peran gender yang tak seketat masa lalu, dan perubahan tingkat ekonomi membuat beberapa pria tak menunjukkan sisi macho. Pria juga mudah mengungkapkan emosinya dengan tangisan. Namun masyarakat banyak masih belum bisa menerima perubahan ini, dan inilah sebabnya pria tak mendapatkan simpati saat menangis," kata psikolog klinis, Michael Diamond, PhD, yang juga pengarang buku My Father Before Me.
Semakin matang usia pria, mereka cenderung lebih nyaman dengan dirinya, dan memiliki orientasi yang lebih mengedepankan hubungan dengan sensitivitas yang lebih tinggi. Pria menjadi tak peduli apa kata orang jika melihatnya menangis, selama merasa nyaman karenanya, tambah Diamond. Karakter ini juga bisa saja dilihat sebagai kekuatan pria.
Pakar nonverbal Joe Navarro, pengarang buku Louder Than Words menemukan makna di balik tangisan pria saat menyaksikan adegan saat beberapa tokoh dunia menangis, seperti:
* Wyclef Jean (aktor/penyanyi), bereaksi dengan menangis saat tuduhan datang di balik aksi amalnya. Matanya menunjukkan betapa pria ini melawan rasa sakit yang mendalam, analisa Navarro.
* Roger Federer, petenis yang kalah di pertandingan terakhirnya pada 2008. Pria ini menunduk yang menunjukkan emosi mendalam, dengan mata dan hidung memerah. Ini hanya terjadi saat pria benar-benar menangis.
* Presiden Barack Obama, sehari setelah wafatnya sang nenek. Perubahan pada wajahnya menunjukkan kesedihan mendalam.
* Gubernur South Carolina Mark Sanford, yang menangis setelah mengakui perselingkuhannya. Emosi yang muncul karena tertangkap basah selingkuh dan emosi karena merasa bersalah sulit dibedakan, dan inilah yang muncul dalam tangisannya.
* Jake Pavelka, peserta kontes Dancing with the Stars yang tereliminasi di episode ke-10. Pandangan kosong yang jauh pada matanya menunjukkan kesedihan mendalam. Bentuk alis yang kurus mengindikasikan ketidaknyamanan dengan kondisi yang dialami dan perasaan sakit.
MensHealth.com menyebutkan alasan pria menangis lebih banyak karena kematian binatang peliharaan yang dianggap sebagai teman (33 persen), karena perempuan (20 persen), haru dengan kelahiran bayi (16 persen), dikhianati (15 persen), film sedih (8 persen), sakit fisik (6 persen), dan pernikahan (2 persen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar