Menurut hasil penelitian pada tahun 1989 menunjukkan bahwa pohon damar (Agathis alba), mahoni (Swietenia macrophylla), jamuju (Podocarpus imbricatus) dan pala (Mirystica fragrans), asam landi (Pithecelobium dulce), johar (Cassia siamea) mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menurunkan kandungan timbal dari udara. Untuk beberapa tanaman glodogan (Polyalthea longifolia), keben (Baringtonia asiatica) dan tanjung (Mimusops elengi), walaupun kemampuan serapannya terhadap timbal rendah namun tanaman tersebut tidak peka terhadap pencemaran udara. Namun tanaman daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea) dan kesumba (Bixa orellana) mempunyai kemampuan yang sangat rendah dan sangat tidak tahan terhadap pencemaran yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.
Selanjutnya hasil penlitian Irawati (1991) memperlihatkan bahwa pohon mahoni, bisbul, tanjung, kenari, meranti merah, kere payung dan payung hitam memiliki ketahanan yang tinggi terhadap pencemaran debu semen serta kemampuan yang tinggi dalam menjerap (adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen. Namun pohon-pohon duwet, medang lilin dan sempur kurang baik digunakan sebagai tanman untuk penghijauan di kawasan industri pabrik semen. Ketiga jenis tanaman ini selain agak peka terhadap debu semen, juga memiliki kemampuan yang rendah dalam menjerap dan menyerap partikel semen.
Bidwell dan Fraser mengemukakan, kacang merah (Phaseolus vulgaris) dapat menyerap gas ini karbon monoksida sebesar 12 – 120 kg/km2/hari. Mikroorganisme serta tanah pada lantai hutan memiliki peranan yang baik dalam menyerap gas karbonmonoksida (Bennet dan Hill, 1973). Inman dkk mengemukakan, tanah dengan mikroorganismrnya dapat menyerap gas karbonmonoksida dari udara yang semula konsentrasinya sebesar 120 ppm (13,8 x 104 mg/m3) menjadi hampir mendekati nol hanya dalam waktu 3 jam saja.
Widyastama (1991) mengemukakan, tanaman yang baik sebagai penyerap gas CO2 dan penghasil oksigen adalah: damar (Agathis alba), daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea), lamtoro gung (Leucaena leucocephala), akasia (Acacia auriculiformis) dan beringin (Ficus benyamina).
Sedangkan Tumbuhan / tanaman dalam kehidupannya sehari-hari melakukan apa yang disebut fotosintesis. Dalam proses fotosintesius ini selain diperoduksi zat organik juga dihasilkan gas oksigen. Banyak manfaat dari tanaman ini, yakni :
a.Tanaman menghasilkan zat organic yang berfungsi segai bahan makanan (misalnya beraneka ragam buah-buahan).,
b.Tanaman menghasilkan kayu untuk bahan bangunan, industri mebel, kertas, kayu lapis, lantai, dan lain-lain.
c.Tanaman berguna untuk peneduh dan penyegar lingkungan di jalan-jalan, perkantoran, pemukiman, di kota dan di desa.
d.Tanaman memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan (lihat jenis-jenis pohon penghijaun di kota-kota dan tanaman hias).
Dalam satu hari sebatang pohon menyerap CO2 antara 20 dan 36 gram per hari. Bila di pekarangan rumah anda terdapat 10 buah pohon, maka dalam sebulan pekarangan anda memberikan kontribusi menyerap CO2 sebanyak 5,6 – 10,08 kg atau menyimpan 750 kg karbon selama tanaman itu tumbuh di sana. Kalau di sekitar rumah anda ada 99 KK yang memiliki jumlah pohon sama dengan di rumah anda, maka jumlah CO2 yang diserap menjadi 0,5 – 1,008 ton atau karbon yang disimpan sebanyak 75 ton.
Hasil estimasi ilmiah menunjukkan bahwa dalam sejam satu lembar daun memperoduksi oksigen sebanyak 5 ml. Dengan mengambil contoh pekarangan rumah anda dan sekitarnya yang ditanami pepohonan tadi dan bila rata-rata jumlah daun per pohon 200 lembar, maka pohon-pohon di tempat tinggal anda dan sekitarnya akan menyumbang oksegen sebanyak 10 x 100 x 200 x 5 ml = 1.000 liter per jam. Angka ini setara dengan jumlah kebutuhan oksigen untuk pernapasan sebanyak 18 orang (kebutuhan oksigen untuk satu orang bernapas adalah 53 liter per jam).
Hasil estimasi ilmiah menunjukkan bahwa dalam sejam satu lembar daun memperoduksi oksigen sebanyak 5 ml. Dengan mengambil contoh pekarangan rumah anda dan sekitarnya yang ditanami pepohonan tadi dan bila rata-rata jumlah daun per pohon 200 lembar, maka pohon-pohon di tempat tinggal anda dan sekitarnya akan menyumbang oksegen sebanyak 10 x 100 x 200 x 5 ml = 1.000 liter per jam. Angka ini setara dengan jumlah kebutuhan oksigen untuk pernapasan sebanyak 18 orang (kebutuhan oksigen untuk satu orang bernapas adalah 53 liter per jam).